Minggu, 06 Oktober 2013

E-Learning, Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Bergaya Digital



  1. . E – LEARNING, SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH BERGAYA DIGITAL  Disampaikan PadaKegiatan Konvensi Nasional ke V dan Temu Karya ke XV FT/FPTK-JPTK Universitas se Indonesia Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Padang, 3 – 7 Juni 2008 Oleh : Drs. Irzan Zakir M.Pd (Dosen Teknik Elektro,FT,UNJ) FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JUNI 2008 
  2. . SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH By E-LEARNING Oleh : Irzan ZakirABSTRAK IRZAN ZAKIR , Perkembangan Teknologi Informasi yang sangat pesat pada saat ini merupakan langkah maju umat manusia untuk terus mencapai kehidupan yang lebih baik. Medium Internet yang muncul sebagai salah satu bentuk kemajuan komunikasi yang, fenomenal telah dapat mengubah gaga hidup masyarakat dunia masuk ke dalam komunikasi digital. Dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika saat ini pemeo "informasi ada di ujung jari" telah menjadi kenyataan dimana informasi dari berbagai belahan dunia dapat diperoleh hanya dengan sentuhan jari pada sebuah mouse. Pemanfaatan kemajuan teknologi tersebut telah merasuk ke berbagai sektor kehidupan terutama yang berhubungan dengan bisnis. Berbagai awalan e-, seperti e-commerce, e- business, e-store,dan lain-lain menandakan te/ah terjadi perubahan yang mendasar pada sektor tersebut. Selain sektor bisnis dan industri tersebut terbuka pula kemungkinan yang sama pada dunia pendidikan dengan munculnya sebuah sistem pengajaran jarak jauh dimana Internet digunakan sebagai medianya. Sistem inilah yang saat ini dinamakan e-Learning. Beberapa Universitas dan Institusi kursus di Indonesia saat ini juga sudah mulai menerapkan konsep belajar-mengajar jarak jauh .Contohnya: para dosen kini tidak hanya mengajar langsung di depan kelas namun dapat memberikan tugasnya melalui e-mail ataupun memasang irformasinva di Web. Para mahasiswa akan dapat melihat informasi atau tugas-tugas.yang diberikan tugasnya cukup dengan melalui komputer yang terkoneksi ke Internet, baik dari kampus, warnet maupun di rumahnva sendiri.. Sistem ini juga kerap disebut sebagai Cyber Campus. Kampus virtual. 2
  3. 3. PERMASALAHAN Sistem E - Learning Permasalahan dalam mempersiapkan pengajaran dalam cyber campus atau E-Learningdapat dibedakain menjadi dua. yaitu permasalahan dalam hal pedagogic dan non pedagogic.1. Non Pedagogik Implementasi dari suatu sistem baru bukanlah suatu masalah yang mudah, selain masalahteknis juga terdapat masalah non teknis seperti sulitnya mengubah sesuatu yang telah menjadikebiasaan. Kebiasaan pengajaran dalam suatu ruang kelas dengan seorang dosen berbicara di mukakelas merupakan kebiasaan yang seringkali dianggap satu-satunya cara formal dalam pelaksanaanpengajaran.Hal lain yang juga menjadi permasalahan adalah dalam mempersiapkan materi untuk pengajaran.Adalah kenyataan bahwa menulis materi dalarn bentuk hypermedia yang terhubung secara lateral lebihsulit dibandingkan dengan menulis materi biasa yang terhubung secara linear.Sifat dari hypermedia yang sering membawa orang "tersesat" dalam hyperspace juga sangatmungkin ditemui para mahasiswa dalam mengikuti pengajaran sistem jarak jauh. Hal ini dapatterjadi apabila mahasiswa "terseret" kepada informasi yang menarik namun lepas dari materi yangsedang dihadapi dan selanjutnya is lupa sampai dimana materi pelajaran yang sedang ditekuninya.2. Pedagogik Suatu hal yang merupakan keunggulan dari pengajaran konvensional adala hubungan tatapmuka langsung antara dosen dengan mahasiswa. Dalam ·hubungan langsung yang demikian dosendapat berfungsi untuk:  membuat·menyesuaikan cara pengajarannya dengan kemampuan para mahasiswa mahasiswa lebih aktif dalam kelasDalam hal yang pertama, meskipun telah ada adaptive Electronics Text Book, namun peran dosendalam menyesuaikan cara pengajaran masih jauh lebih efektif dari teknologi yang diperkenalkantersebut. Hal ini disebabkan karena seberapapun adaptivenya materi yang diberikan, materiinstruksional yang dipergunakan tetaplah bersifat pasif dan lingkungan belajar mahasiswa tetapmerupakan lingkungan belajar yang terisolasi. Akibat dari hal tersebut, pengajaran dengan cara ini hanya akan efektif untuk pengajaran yangbertujuan untuk peningkatan ranah pengetahuan (cognitive), tetapi tidaklah tepat untuk pengajaranyang bertujuan untuk meningkatkan ranal ketrampilan (psycho-motoric) ataupun peningkatan ranahsikap (affective).Kekurangan lain yang juga diamati oleh Newmarch, dalam pemberian materi kuliahmelalui jaringan Internet adalah tidak dapat dikontrolnya mahasiswa dalam mengikutimata kuliah. Datam penelitian yang dilakukannva, Newmarch mengamati bahwamahasiswa yang men g akses situs yang is pasang jumlahnya lebih sedikit dibandingkandengan jumiah mahasiswa yan g terdaftar mengikuti kelasnya. Hal ini dapat terjadi karenaseorang mahasiswa mencetak materi kuliah tersebut dalarn bentuk hardcopy. danmendistribusikannya kepada temannya . 3
  4. 4. DESKRIPSI TEORITIKPerkembangan Hypermedia Sebagai Awal E-Learning Salah satu dari daya tarik yang dimiliki Internet adalah kemampuannya menampilkanberbagai bentuk informasi muiai dari text, gambar, dan suara yang sating terkait. Perkembangan inidimungkinkan setelah adanya kemajuan yang telah dicapai oleh teknologi hypermedia, yaitu suatuteknologi yang dapat menghubungan potongan informasi atau node dalam berbagai bentuk mediatersebut. Secara fisik, dokumen yang terorganisasi seperti konsep tersebut dikenal sebagaihyperdocument. Konsep ini mulal dicetuskan oleh Vannevar Bush (Penasehat IPTEK Presiden Roosevelt)dengan memperkenalkan suatu sistem yang secara konsep memungkinkan manusia untukmengetahui rincian dari suatu informasi yang diinginkan atau informasi lain yang berhubun gansecara cepat. Penyebutan konsep Bush yang dipublikasikan dalam As We May Think" sebagaihypertext, dilakukan oleh Ted Nelson 20 tahun kemudian, ketika is memperkenalkan Xanath/ padatahun 1965 sebagai suatu sistem yang- dapat menyimpan berbagai data yang telah dipublikasikan. Pengembangan konsep hypertext menjadi hypermedia dilakukan oleh suatu tim di MIT yangdiketuai oleh Andrew Lippman pada tahun 1978 ketika meyajikan peta kota Aspen (Aspen MovieMap) dalam bentuk rekaman video, Selanjutnva konsep berkembang demikian pesat setelah ACMmenyelenggarakan koferensi tentang hypertext pertama di tahun 1987. Perkembangan yang demikian cepat, membuat banyak orang berkeinginan memanfaatkanhypermedia sebagai sarana pengelolaan data. Ciri sistem yang dapat diimpiementasikan sebagaihypermedia, antara lain adalah:a. Merupakan sistem informasi yang sangat besarb. Informasi-informasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok materic. Antar kelompok materi terdapat hubungan yang eratd. Pada suatu saat, pengguna sistem informasi hanya, memerlukan sebagian kecil dari informasi yang ada. Dari survey yang dilakukan, pada saat ini bidang-bidang yangtelamemanfaatkan hypermedia sebagai bagian dari sistem informasi antara lain adalah: 1. Dokumentasi dan Bantuan pemakaian perangkat lunak (Help and Documentation): Berbagai perangkat lunak komersil pada saat ini telah mengaplikasikan dokumentasi dan petunjuk pemakaian secara on-line. Aplikasi ini pada umumnya telah memanfaatkan konsep hypermedia, vaitu pemakai dapat mencari penjelasan lebib lanjut dari suatu Informasi yang diperlukan dengan menekan button (yang tidak lain adalah link) untuk menuju rincian informasi yang dimaksud. 2. Informasi Rujukan (Reference works): Kamus, ensiklopedi dan berbagai buku pegangan merupakan sumber informasi terkelompok yang sangat ideal bila diimplernentasikan dengan menggunakan konsep hypermedia. 4
  5. 5. 3. Sistem Informasi Pariwisata (Tourist Information Service ): Informasi mengenai pariwisata merupakan suatu sistern informasi yang luas jangkauannya, namun dalam suatu saat seseorang hanya diperlukan sebagian informasi yang ada.4. Pemasaran secara online (Online marketing): Hypermedia telah dimanfaatkan oleh berbagai peusahaan dalam memasarkan produksinya secara internasional. Dengan memasang situs di jaringan WWW, konsumen dapat diarahkan untuk membeli produk yang ditawarkan langsung dari terminalnya.5. Sarana Pendukung Pengajaran (Teaching Support): Bahan pengajaran. baik berupa catatan kuliah maupun buku text, merupakan bahan yang sangat mungkin dibuat dalam bentuk hypermedia.6. Sarana Komunikasi (Communication): Berbagai pengumuman/pemberitahuan dan formulir isian / pendaftaran interaktif yang merupakan sarana komunikasi telah banyak ditemui menggunakan teknologi hypermedia di jaringan WWW.HASIL DAN PEMBAHASAN1. Usaha mengatasi sistem E- Learning Meskipun terdapat berbagai permasalahan, sistem E-Learning diharapkan akan tetapmemiliki manfaat yang sangat besar bagi dunia pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, dandengan kemauan yang keras dari para pihak yang terlibat untuk merealisasikan metode belajarjarak jauh ini berbagai masalah tersebut bukanlah tidak mungkin untuk diselesaikan.Berbagai hal yang mungkin dapat dilakukan secara bertahap ·umuk merealisasikan haItersebut adalah: Menuliskan seluruh materi perkuliahan, baik isi maupun struktur dari mata kuliah dalam suatu Buku Pedoman Akademik ( BPA ). Penyiapan materi kuliah secara tertulis Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester ( RPKPS), dan lain-lain. Buku Rancangan Belajar-Mengajar yang memuat RPKPS. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan serta Skema Pokok Bahasan merupakan langkah awal yang sangat baik untuk memulai ·pengajaran. Memberikan sarana kepada para dosen untuk dapat mengakses ke jaringan global Internet dan melatih mereka untuk mempersiapkan materi yang akan diajarnya dalam bentuk hyperdocument, yaitu mengidentifikasikan node dan link yang perlu dibuat dalam ·hyperdocument tersebut. Untuk menghindari hal yang ditemui oleh Newmarch, dalam pengembangan materi perkuliahan dianjurkan agar pada situs yang dipasang juga diberikan kegiatan yang harus dikerjakan oleh mahasiswa secara mandiri. Selain itu karena pendidikan tinggi merupakan kelanjutan dari pendidikan menegahdan dasar, bekal yang dimiliki oleh seorang mahasiswa dalam tahap sebelumnya sangatmenentukan keberhasilan dari pendidikan yang tidak konvensional ini Kebiasaan belajarmandiri sejak pendidikan menengah dan dasar merupakan modal besar yang diperlukanuntuk keberhasilan pendidikan bergaya digital ini. 5
  6. 6. 2. E-Learning Sebagai Pelengkap Pembelajaran Konvensional Usaha menyelenggarakan kelas secara online telah dimulai di bebarapa universitas dimancanegara seperti Virtual Classroom (VC) yang merupakan kelanjutan dari penelitiantentang Electronic Information Exchange System (EIES). Meskipun pada awalnva usaha iniakan menemui berbagai kesulitan. namun melalui VC tersebut. Hiltz memperlihatkan bahwapengajaran yang non konvensional mempunyai beberapa keunggulan. yaitu:1.Kemampuan rata-rata mahasiswa yang mengikuti VC lebih baik dari pada mahasiswa yang mengikuti kelas biasa.2.Kepuasan mahasiswa yang mengikuti VC pada umumnva lebih baik dari pada mahasiswa yang mengikuti kelas biasa termasuk merasa lebih banyak belajar. Dalarn hal materi. mahasiswa merasa materi yang diberikan dalam VC lebih baik dibanding materi yang diberikan dalam kelas biasa. Namun demikian. keunggulan dalam hal pertama. tidaklah semata-mata disebabkan karena teknologi yang dipergunakan_ namun juga disebabkan karena peserta VC pada umumnva mempunyai kesadaran belajar dan kemauan yang sangat keras dalarn mempelajari mata kuliah yang diberikan. Meskipun Newmarch meragukan akan efektifitas dari kuliah pada html. tetapi E-Learning tetap bermanfaat terutama bagi mereka yang benar-benar ingin menambah ilmu.namun hanva mempunyai sedikit waktu untuk menjalankan studinya. Hal ini seringdiadarni oleh para ibu yang berpotensi namun sibuk di rumah ataupun para pekerja yangtelah mempunyai pekerjaan tetap. Kelebihan hypermedia dalam mendukung pendidikan ini juga memungkinkan bagi setiaporang untuk mendidik dirinya dengan cara membaca bahan-bahan kuliah yang terbuka (tidak perlulogin ID dan password untuk masuk ke situs tersebut) di Internet. Meskipun administrasi modelpendidikan yang diusulkan ini juga menggunakan jaringan komunikasi melalui komputer. namun tidakberarti segalanya dapat dilakukan melalui komputer. Dalam beberapa hal yang penting. sepertipembuktian dokumen otentik (nasal: ijasah. raport, atau kartu tanda peduduk) pada proses penerimaanmahasiswa letap memerlukan hubungan langsung antara mahasiswa dengan pihak administrasi.Demikian pula halnva dalam transaksi keuangan. kontrol secara konvensional seperti: penyerahanbukti pembayaran masih tetap diperlukan. 6
  7. 7. Dengan melihat perkembangan di atas. dapat dipercaya bahwa meluasnva cyber campusatau E-Learning dalam dunia pendidikan di Indonesia hanva tinggal menunggu waktu. Meskipundemikian. dengan berbagai kekurangan dan kelebihan dari model online ini dapal disimpulkanbahwa pendidikan konvensional masih tetap diperlukan. Pendidikan denga cara ini hanyalahmerupakan pendidikan alternative atau pelengkap dari pendidikan konvensional. Selain ituberdasarkan kenyataan bahwa model pendidikan ini memerlukan usaha mahasiswa yang lebih kerasdibanding dengan pendidikan konvensional. penulis berpendapat bahwa pada saat ini modelpendidikan ini dirasa lebih tepat apabila diterapkan untuk mahasiswa. yang benar-benar menyadaripentingmya arti pendidikan seperti dalam jenjang pendidikan S2 atau S3.KESIMPULAN Berdasarkan hasil kajian teoritis dan usaha dalam penyelesaian masalah maka dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut :Potensi E-Learning untuk Memperluas Pembelajaran, yaitu : E-Learning merupakan wujud sistem belajar online yang tidak tergantung pada keterbatasanruang. Pembelajaran online ini dirnaksudkan sebagai sarana yang menyelenggarakan pendidikan yangtidak terlalu mengandalkan kontak langsung antara pendidik/pengajar dengan peserta didik/mahasiswayang berarti juga tidak memerlukan ruang khusus untuk membahas materi pembelajaran. Pengajaran dikelas digantikan dengan pemberian materi yang dapat dibaca oleh mahasiswa. Bentuk pengajaran Iainseperti diskusi, tanya jawab dan evaluasi dilakukan secara jarak jauh yang sernuanya dilakukanmelalui jaringan komputer. E-Learning juga melaksanakan administrasi dan proses penerimaan mahasiswa yang berbasis jaringan. Berbagai proses yang terjadi dalam kampus seperti: pendaftaran, evaluasi studi, dan berbagai pengumuman lainnya dilakukan secara elektronis. Kurikulum yang ditawarkan dalam cyber campus ini harus merupakan kurikulum yang dibuat berdasarkan system pendidikan yang dikenal sebagai Sistem Kredit Semester (SKS), dimana setiap mata kuliah yang ditawarkan mempunyai beban belajar tertentu. Untuk dapat melaksanakan disajikan dalam cyber campus, kurikulum yang diajukan harus telah terdefinisi dengan baik, yaitu telah ada hubungan yang jelas antara setiap mata kuliah yang ditawarkan, terutama dalam hubungan prasyarat. Selain hubungan antar mata kuliah, isi dari mata kuliahpun harus telah terstrukturdengan baik sehingga dari materi yang diajarkan tersebut dimungkinan umuk dibuat suatuElectronics Text Book/Note. Dari sifat dan kegunaan hypermedia yang telah diuraikan, mudah terlihat bahwahypermedia merupakan sarana pendidikan yang sangat baik dan dapat mengatasi beberapapermasalahan yang sering terjadi pada pendidikan konvesional. 7
  8. 8. DAFTAR PUSTAKA Andrews. K., F. Kappe dan H. Maurer. "Serving Information to the Web with Hypei Gi" TheThird International World Wide Web Conference. 1995. URL: Djamarus D. "Model Pendidikan Terbuka dcngan Memanfaatkan Hypermedia Proceedings.The 1999 FTUI Seminar: Quality in Research 1999. Maurer. H. "Hyperwave – The Next Generation Web Solution," Addison-Wesley, 1996. Newmarch_, J. "Courseware on the Web: An Analysis of Student Use." Proceedings of AusWeb97, the Third Australian World Wide Web Conference, 1997. URL: hap:/ ! auswcb.scu.cdu.aLlproceed ings/ne wmarc fi/ paper.html Arifin,Anwar, Menuju Pendidikan Bermutu, KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN, SebuahTinjauan Kritis, Seminar Nasional “ Upaya Peningkatan Daya Saing Global SDM Indonesia, FT,UNJ, tahun 2007. 8    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar